• Sab. Mar 15th, 2025

SMP ANNUR Bululawang

Mencetak Generasi Milenial Sholihin Sholihat

Bululawang – (8/01) – Pembelajaran di kelas tidak selalu membosankan. Siswa kelas 7.KI2 SMP Annur membuktikannya dengan menampilkan pertunjukan tari topeng bapang yang dimana salah satu siswanya memiliki kemampuan dalam menari yaitu Febri. Kegiatan ini menjadi cara yang menyenangkan bagi siswa untuk mempelajari sejarah dan budaya Malang tutur Bapak Shofwan selaku wali kelas.

Tari Bapang merupakan salah satu jenis tari topeng yang berasal dari Malang, Jawa Timur. Tarian ini memiliki karakteristik yang sangat kuat dan khas, dengan gerakan-gerakan tegas dan penuh semangat. Tokoh utama dalam tarian ini adalah Bapang, seorang tokoh pewayangan yang digambarkan sebagai sosok yang gagah berani.

Gerakan dan Musik

Gerakan dalam Tari Bapang sangat dinamis dan penuh kekuatan. Penari akan melakukan gerakan-gerakan yang menggambarkan kegagahan dan keberanian tokoh Bapang. Gerakan kaki yang menghentak, tangan yang terbuka lebar, serta ekspresi wajah yang tegas menjadi ciri khas tarian ini.

Iringan musik yang digunakan dalam Tari Bapang biasanya menggunakan gamelan atau alat musik tradisional lainnya. Irama musik yang cepat dan bertenaga akan semakin menambah semangat para penari.

Makna Filosofis

Di balik gerakan-gerakan yang enerjik, Tari Bapang mengandung makna filosofis yang dalam. Tarian ini dapat diartikan sebagai simbol perjuangan dan semangat pantang menyerah. Tokoh Bapang yang digambarkan sebagai seorang pahlawan menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk selalu berjuang demi mencapai tujuan.

Pelestarian Tari Bapang

Dalam era modern seperti sekarang, upaya pelestarian Tari Bapang terus dilakukan. Banyak sanggar tari dan sekolah yang mengajarkan tarian ini kepada generasi muda. Hal ini dilakukan agar warisan budaya Malang ini tidak hilang dan terus lestari.

Kegiatan yang dilakukan awal KBM ini selain sebagai refleksi dikelas sekaligus ajang kemampuan siswa dalam bidang tari dan, diharapkan siswa menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya bangsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *